Selasa, 31 Maret 2015

cara membuat baso

Cara Membuat Bakso

Bahan Pentol:
  • 1/2 Kg daging sapi yang sudah digiling.
  • 100 gram tepung kanji.
  • 50 gram es batu.
  • 1/4 kg bawang putih yang dihaluskan.
  • 1 butir telur ayam.
  • 1 sendok teh lada putih bubuk.
 Bahan Kuah Bakso:
  • 3 liter air (untuk kuah).
  • 1/4 kg bawang putih haluskan.
  • 1 buah balungan/tulang kaki sapi agar kaldu kuah lebih sedap.
  • 2 sendok makan garam.
  • 1 sendok teh pala bubuk.
  • 1 sendok makan gula pasir.
  • 1 sendok teh lada putih bubuk.
Bahan Pelengkap:
  • Bihun yang telah di rebus
  • Saus tomat dan kecap manis
  • Bawang goreng
  • Daun seledri secukupnya
  • Sambal
Cara Membuatnya:
  • Langkah pertamanya yaitu dengan mencampur es batu, daging sapi giling, telur, dan bumbu untuk pentol tadi. Kemudian haluskan dengan blender/food processor/mixer.
  • Sembari mencampur tadi, tambahkan pula tepung kanji sedikit demi seikit sambil mengaduk campuran hingga rata. Setelah rata, tuang bahan pentol tersebut ke dalam baskom.
  • Selanjutnya bentuk adonan pentol sesuai dengan ukuran yang di inginkan. Pentol yang sudah di bentuk di rebus kedalam air yang sudah mendidih. Masukan sesuai dengan kapasitas air, angkat pentol yang sudah terapung, yang terapung merupakan pentol yang sudah masak.
  • Pembuatan kuah bakso, caranya yaitu dengan memasukkan semua bahan dan humbu untuk bakso biarkan hingga masak dan mendidih.
  • Cara menyajikan, masukan bahan pelengkap bakso di mangkok. Setelah semua bahan siap, siram dengan kuah dan pentol bakso. Bakso lebih nikmat disantap saat masih hangat.
Demikan resep bakso yang enak dan lezat. Semoga anda bisa mencobanya sendiri di rumah dan semoga resep ini bermanfaat bagi anda.
Sebarkan melalui :

pantun nasihat

Contoh Pantun Nasihat

sungguh elok emas permata
lagi elok intan baiduri
sungguh elok budi bahasa
jika dihias akhlaq terpuji

hati-hati menyeberang
jangan sampai titian patah
hati-hati di rantau orang
jangan sampai berbuat salah
bunga mawar bunga melati
jika dicium harum baunya
banyak cara sembuhkan hati
baca Al-Qur'an pahami maknanya
jalan-jalan ke Itali
singgah dulu di Kendari
hidup cuma satu kali
buatlah supaya lebih berarti

pinang muda dibelah dua
anak burung mati diranggah
mumpung masih bernyawa tuan dan nyonya
jangan jemu untuk selalu bersedekah
anak ayam turun lima
mati dua tinggal tiga
jika nyawa sudah tiada
hartapun takkan dibawa

tumbuh merata pohon tebu
pergi ke pasar membeli daging
banyak harta miskin ilmu
bagai rumah tidak berdinding

Senin, 30 Maret 2015

lirik lagu full house (shalala)

Lirik lagu full house ( Shalala)

Stam stadam is fo mi so ra
Stam stadam is ta ra fo mi so ra
Stam stadam ska mi so ra
Sta mi so tro ma so pi so

Yes pi sha la la la la ye pi i so mi cho
Ye pi sha la la lala ye pi i tul swopo
Stari stap po sta ras sta rap po mas pha la
Sta rap po mi sho

Yes pi sha la la la la ye pi i so mi cho
Ye pi sha la la la la ye pi i tul swopo
sta ri stap po sta ra ra stam tam tam eu tam tam
Spa ra ra sho

lirik lagu (bandung lembang)

Lirik lagu Bandung Lembang

Bandung lembang puser kaendahan
diriung ku gunung-gunung
gunung sasakala sunda, sunda jaya nubaheula
panjujugan, paniisan 
pangbeubeurah, nu keur susah 
panyinglar suk kawa manah
musnah ku hawana gunung

pidato b.inggris KEBERSIHAN

Assalamualaikum Wr. Wb
Wilujeng Enjing Sadayana.

Ibu Guru nu dipihormat sareng sadaya rerencangan, siswa kelas IV nu dipikacinta.

Langkung ti payun mangga urang sanggakeun puji sareng sukur ka Allah SWT nu parantos maparin waktos ka urang sadayana dugi ka tiasa patepang raray dina ieu acara. Alhamdulillah urang tiasa kempel di ieu tempat dina kaayaan sehat wal afiat.

Para wargi anu dipihormat. Dina ieu waktos, sim kuring bade ngadugikeun kumaha pentingna hirup sehat kanggo urang sadayana. Luyu jeung hadis Rasulullah, kabersihan teh sabagian tina iman. Salaku jalma nu iman, 
urang tangtuna moal ngalalaworakeun perkara kabersihan. Urang sadaya kedah ngajaga lingkungan sareng awak sorangan sangkan dijauhkeun tina sagala panyakit. Ku margi kitu, urang kedah ngalaksanakeun hirup sadidinten ku cara anu sehat. 
Meresihan awak, meresihan kuku, nyikat waos anu rutin, eta conto hirup anu sehat. Conto sanesna, miceun runtah kana tempatna, nyiduh ulah di mana wae, batuk atawa beresin kudu nutupan baham.

Saupami sadidinten urang ngajaga kaberesihan awak urang bakal beresih atanapi suci tina sagala kokotor. Bersih teh hartosna bersih-sucina diri urang sareng lingkungan di sabudeureun urang. 
Urang kedah mikacinta kana kabersihan sangkan hate urang ge suci sareng bersih.

Hadirin sadaya. Cekap sakitu nu kapihatur, pamungkas ti abdi, bilih aya basa anu kirang entep seureuhna atanapi kecap anu kirang merenanah larapna, mugi kersa ngahapunten.
Hatur nuhun kana perhatosanana.

Wassalamualaikum wr.wb

Jumat, 27 Maret 2015

cerpen_pengemis itu ternyata...



Minggu pagi yang cerah. Ku bangun dari tidurku yang lelap. “Whhooahhm,” kuregangkan tubuhku. Angin sejuk menerpa tubuh ini. Ah iya, aku hampir lupa, aku harus menjemput kakak sepupuku dan berolahraga bersama– rencananya. Segera aku berganti baju, setelah itu kupacu sepedaku menuju rumahnya.
“Ntaar,” jawabnya singkat. Huh, selalu saja begitu. Udah nunggu lama, hampir kesiangan lagi. Kami berdua bersepeda menyusuri jalan.
Tiba-tiba saja kurasakan sepeda yang kunaiki mendadak oleng. Ya ampun, ban sepedanya kempes. Untunglah di dekat sini ada SPBU yang menyediakan pengisian angin.
Sesudah mengisi angin, kami berdua kembali bersepeda. Kami bersepeda dengan asyik, hingga di jalanan yang menurun – dan kurasa itu cukup curam. Aku harus mengerem sepedaku, namun di luar dugaan rem-ku mendadak macet! Oh Tuhan, apa lagi ini! Aku tak tahu apa lagi yang harus aku lakukan. Namun, tiba-tiba rem-nya berfungsi kembali, hanya saja roda sepedaku nyaris menubruk bagian belakang truk yang ada di depanku.
“Huu, itu suara teriakan teraneh yang pernah aku dengar,” kata kakakku mencibir sambil tertawa saat mendengar teriakanku. Aku sangat takut.
“Kamu tidak tahu ini sangat menakutkan, MATI men, MATI! Ngomong-ngomong apa suaraku tadi terdengar keras?” tanyaku. Dia hanya ketawa-ketawa saja.
Hmm, lebih baik aku melanjutkan bersepeda menuju lapangan milik TNI –tempat tujuan kami semula. Namun, di tengah perjalanan aku melihat seorang pengemis yang memprihatinkan. Tangannya diperban, dan duduk lemah tak berdaya di trotoar. Aku tak tega melihatnya. Kuberikan untuknya uang ribuan, dan cepat-cepat aku mengejar kakakku yang sudah berada jauh di depanku.
Aku dan kakakku sudah berada di areal lapangan. Kami berdua berlari mengelilingi lapangan untuk beberapa putaran. Pada putaran kedua, di pojok lapangan yang agak rimbun dan terdapat patung besar kulihat ada seseorang yang sedang berganti pakaian. Tapi tunggu, bukankah dia pengemis yang tadi? Dia sudah bisa berjalan? Dan perban yang menempel di tangannya sudah tidak ada? “Kenapa? Ayo cepat, senamnya mau dimulai tuh,” tiba-tiba kakakku menarikku. Aku sudah tidak menghiraukan ‘orang itu’. Kami berdua terus berlari mendekati tempat dilaksanakannya senam pagi.
Aku dan kakakku sampai disana tepat sebelum musiknya dimainkan. “Yeah, mari bersenam ria..” kata kakakku bersemangat. Aku hanya tertawa. Kami berdua bersenam mengikuti gerakan instruktur. Kulihat di sebelah kiri, kakakku malah lebih mirip itik yang panik dikejar anjing – kurasa, berjingkrak-jingkrak tidak mengikuti gerakan instrukturnya. Kemudian kulihat di sebelah kanan, dan ya Tuhan.. orang yang tadi kulihat berganti pakaian di pojok lapangan, dan pengemis itu! Benar, ternyata dia. Wajah dan postur tubuhnya mirip sekali – dan itu memang dia. Bajunya, tadi sangat kumal, bahkan sobek-sobek di daerah lengan. Sekarang berubah drastis, berpakaian rapi dan sama sekali tidak terlihat tampang kere. Dia menoleh ke arahku. Buru-buru aku memalingkan muka untuk menghindari kecurigaannya. Aku melanjutkan senamku.
Senam sudah berakhir lima menit yang lalu. Aku dan kakakku duduk-duduk melepas lelah. “Tadi itu gerakan yang sempurna. Apa aku bisa belajar?” tanyaku mengejeknya.
“Itu tadi gerakan bukan sembarang gerakan. Enak saja” katanya ketus. Aku kemudian mengambil minuman yang aku bawa dari rumah. Aku meminumnya sedikit. Kutoleh kanan – kiri melihat situasi. Agak sepi, mungkin banyak yang pulang sehabis senam tadi. Kuminum lagi minumanku sambil menoleh ke kanan. Hah!! Dia lagi! ‘seseorang’ yang tadi. Ya Tuhan.. aku sampai berpikir apakah orang ini mengikutiku, atau bagaimana. Aku mengintip isi tasnya yang setengah terbuka. Benar saja, ada pakaian yang digunakan untuk ‘beroperasi’. Tangannya menggenggam sebuah telepon genggam atau HP. Itu biasa, hampir setiap orang mempunyainya. Namun, ini bukan sembarang HP, namun HP canggih yang tak sembarang orang mempunyainya dan masih jarang ditemui. Aku mencolek kakakku dan meliriknya. Dia hanya tersenyum.
Kami berdua kemudian berjalan menuju parkiran, bersiap untuk pulang. Dalam perjalanan aku berbicara dengan kakakku tentang pengemis tadi. Kakakku kemudian bercerita bahwa sebenarnya dia sudah mengetahui pengemis itu. Ia mempunyai rumah bertingkat. Dan yang lebih menghebohkan lagi, dia mempunyai dua istri. Jadi sebenarnya, siapa dia?

kata-kata motivasi


Novel_surat kecil untuk tuhan

Kisah singkat novel : surat kecil untuk tuhan
Hai Sobat, namaku Keke. Umurku 13 tahun ketika aku divonis mengalami penyakit kanker ganas bernama Rabdomiosarkoma, sulit bagiku untuk mengerti penyakit apa yang menyerang bagian wajahku itu bahkan untuk menyebut ulang nama penyakit itu, aku sangat kesulitan. Dokter bilang aku terkena kanker jaringan lunak yang sangat langkah dan menjadi orang pertama di Indonesia yang mengalami penyakit itu.
Aku sedih ketika ayahku menangis menolak permintaan dokter untuk melakukan operasi di wajahku. Dokter bilang: bila aku tidak melakukan operasi, maka hidupku tidak akan bertahan lama lebih dari 3 bulan. Aku sangat terkejut, karena penyakit itu tidak memiliki tanda-tanda apapun selain aku mengalami sakit mata yang diikuti dengan mimisan yang terjadi selama seminggu. Kanker itu hanya seukuran kuku jariku dan bersarang di bagian pelipis mataku, tapi operasi itu mengharuskan aku kehilangan sebagian wajah kiri dan mataku.
Ayahku tentu tidak akan rela aku kehilangan bagian wajahku karena aku adalah seorang anak gadis yang akan tumbuh dewasa bagaimanapun kelak. Aku tidak pernah paham seberapa menakutkan penyakit itu hingga aku merasakan sendiri bagian wajahku mulai membengkak sebesar bola tenis dan buta. Ketika aku menangis merasakan kesakitan, ayahku tidak pernah mau jujur mengatakan penyakit itu. Hingga akhirnya aku berjuang hidup selama 3 bulan mencari pengobatan tradisional dan seseorang ulama mengatakan padaku aku terserang kanker.
Perasaanku saat itu sangat hancur, aku tau hidupku tidak akan lama lagi dengan keadaan buta dan kehilangan pernafasan hidung sebelah kiriku. Aku menangis dan protes kepada Tuhan, mengapa ia tega merenggut masa remajaku dan kesempatanku untuk menjadi penyanyi dan model. Air mata yang berjatuhan setiap harinya tak pernah kulewatkan ketika rasa sakit kanker itu datang. Walau demikian aku sungguh beruntung, sahabat-sahabatku, keluargaku dan kekasihku selalu ada disampingku untuk memberikan dukungan tanpa henti.
Ketika aku mulai pasrah Tuhan menjemputku, Aku hanya berdoa berharap kepada Tuhan agar ia memberikan aku waktu lebih lama di dunia ini untuk mengucapkan selama berpisah dengan sahabat, kekasihku dan terutama untuk membuat ayahku bahagia lebih lama.Disaat itu aku tidak mampu berdiri dan mengalami kritis. Tuhan mendengar doaku, disaat itulah aku mendapatkan sebuah mujizat, seorang dokter menyelamatkanku dari penyakit itu disaat-saat terakhir hidupku. aku sembuh dan kanker diwajahku menghilang secara ajaib.
Aku merasakan kebaikan tuhan padaku dan melawan vonis kematian yang dikatakan dokter padaku, aku pun berjanji padanya mulai saat itu untuk bersyukur akan kehidupan yang ia berikan padaku. Usai penyakit itu hilang dalam hidupku, Aku melewatkan hari-hariku dengan bahagia bersama keluarga dan teman-temanku, aku menghabiskan waktuku dengan belajar kitab suci dan mendekatkan diriku pada Tuhan. Hidup-hidupku pun berlalu dengan bahagia walaupun pada akhirnya hal yang tak kuharapkan terjadi lagi dalam hidupku ketika kanker itu kembali padaku, kini ia menyerang wajah sebelah kananku.
Disaat aku mendapatkan vonis itu kembali, aku tidak lagi takut dan aku tidak lagi marah kepada Tuhan. Aku bersyukur padanya, ia memberikan aku kesempatan lebih lama di dunia ini untuk dapat bersama sahabat, keluargaku dan kekasihku.Walau air mata berjatuhan disampingku, aku berusaha untuk tegar dan mengatakan kepada semua orang, kalau ujian dalam hidupku adalah tanda sayang Tuhan kepadaku.
Dokter yang menyelamatkan hidupku pertama kalinya menyerah, ia tidak sanggup lagi menyelamatkanku. Aku hanya tersenyum dan berjanji untuk bertahan hidup hingga aku bisa melewatkan ujian terakhirku di dunia ini agar bisa lulus di bangku SMP. Walau aku buta dan lumpuh, aku berjanji pada Tuhan dan sahabat-sahabatku untuk lulus dan memakai seragam SMA.
Sobat, hidup adalah anugerah yang indah. Atas kebaikan Tuhan, aku mampu mengikuti ujian sekolah dengan kondisiku yang semakin parah. Aku bersyukur karena bisa lulus dengan baik dan sampai akhirnya mampu memakai seragam rok abu-abu bersama sahabat-sahabatku walau hanya sehari disaat sebelum aku harus dilarikan ke rumah sakit karena darah terus mengalir di hidungku.Kematianku semakin dekat dan itu bisa kurasakan disaat hembusan nafasku semakin berat.
Tapi aku tidak ingin pergi dari dunia ini tanpa menuliskan suratku kepada Tuhan..surat yang telah membuatku hidup sebagai seorang gadis yang berjuang untuk hidup dan ribuan anak-anak lain yang mengalami penyakit kanker yang sama denganku.
Aku berharap ketika aku tidak ada lagi di dunia ini, kisahku menjadi inspirasi bagi siapapun yang ada di dunia ini untuk bersyukur akan hidup. Karena Tuhan begitu mencintai kita dengan cobaannya.
Sobat.. bila ada tawa di dunia ini, maka akan ada tangis disampingnya.
surat yang di buat keke pada akhir hayat nya :
Tuhanâ?¦
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhanâ?¦
Andai aku bisa kembali
Aku berharap tidak ada lagi hal yang sama terjadi padaku,
terjadi pada orang lain.
Tuhanâ?¦
Bolehkah aku menulis surat kecil untuk-Mu
Tuhanâ?¦
Bolehkah aku memohon satu hal kecil untuk-Mu
Tuhanâ?¦
Biarkanlah aku dapat melihat dengan mataku
Untuk memandang langit dan bulan setiap harinya..
Tuhanâ?¦
Izinkanlah rambutku kembali tumbuh, agar aku bisa menjadi wanita seutuhnya.
Tuhanâ?¦
Bolehkah aku tersenyum lebih lama lagi
Agar aku bisa memberikan kebahagiaan
kepada ayah dan sahabat-sahabatku
Tuhanâ?¦
Berikanlah aku kekuatan untuk menjadi dewasa
Agar aku bisa memberikan arti hidup
kepada siapapun yang mengenalku..
Tuhan ..
Surat kecil-ku ini
adalah surat terakhir dalam hidupku
Andai aku bisa kembaliâ?¦
Ke dunia yang Kau berikan padaku. ..

puisi teman terhebat

TEMAN TERHEBAT
Oleh Asidik Al Jafar
Teman...
kau bagaikan obat yang menyembuhkan setiap lukaku
yang selalu membuatku tersenyum & bahagia
Teman...
kau seperti pahlawan yang hebat
kau seperti rumah yang melindungiku
Terima kasih oh teman terhebat
pertemanan kita tak mungkin kulupa untuk selama lamanya
karena kenangan itu adalah suatu anugrah dari tuhan yang maha kuasa
I love u friend..
i miss u friend
kita best friend forever


Untuk anda yang memiliki sahabat, anda termasuk orang yang beruntung karena tidak semua orang diberi kesempatan dipertemukan dengan sahabat yang baik, oleh karenanya jagalah sahabat anda, pertahankan pula persahabatan anda sekuat tenaga. Hadiahkan puisi persahabatan di atas kepada sahabat terbaik anda dan Semoga puisi persahabatan di atas mampu mengajarkan anda tentang arti sahabat yang sesungguhnya. Terimakasih.